Thumbnail Keberkahan Ilmu

Keberkahan Ilmu

Kontributor Faba - Al-Hanif Islamic Boarding School

Ilmu merupakan salah satu nikmat terbesar yang dianugerahkan Allah ﷻ kepada manusia. Dengannya, manusia dapat membedakan antara yang benar dan salah, memperoleh petunjuk hidup, serta meningkatkan kualitas kehidupan baik di dunia maupun di akhirat. Dan yang lebih penting, merupakah sesuatu yang harus dicari oleh setiap muslim dan muslimah. Namun demikian, dalam Islam, ilmu tidak hanya dinilai dari kuantitas atau kedalaman materinya semata, melainkan juga dari keberkahannya. Keberkahan ilmu adalah nilai yang amat luhur, sebab ia menjadikan ilmu bermanfaat, membawa ketentraman, dan mendekatkan pemiliknya kepada Allah ﷻ.

Pengertian Keberkahan Ilmu
Secara etimologis, "barakah" (البركة) berarti ziyādah al-khayr (زيادة الخير), yaitu bertambahnya kebaikan dan manfaat secara terus-menerus. Dengan demikian, ilmu yang berkah adalah ilmu yang memberikan kebaikan yang luas dan langgeng, tidak hanya bagi pemiliknya tetapi juga bagi masyarakat sekitarnya.
Ilmu yang tidak berkah, meskipun tampak luas dan mendalam, tidak akan memberi ketenangan batin, tidak membawa kepada amal salih, bahkan bisa menjerumuskan kepada kesombongan dan kebinasaan.

Keutamaan Ilmu dalam Al-Qur’an dan Hadits
Islam memberikan tempat yang sangat tinggi kepada ilmu. Hal ini tampak jelas dari banyaknya ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi ﷺ yang membahas tentang pentingnya ilmu. Allah ﷻ berfirman:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujādilah: 11)

Begitu pula dalam hadis Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

"Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim, no. 2699)

Namun, keutamaan ilmu hanya akan terwujud apabila ilmu tersebut disertai keberkahan.

Ciri-Ciri Ilmu yang Berkah
Ilmu yang berkah memiliki sejumlah tanda dan dampak positif dalam kehidupan seorang Muslim, antara lain:
1. Mendekatkan kepada Allah ﷻ dan meningkatkan ketakwaan
Ilmu yang benar akan melahirkan rasa takut dan tunduk kepada Allah ﷻ.
Allah ﷻ berfirman:

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama." (QS. Fāṭir: 28)

2. Membentuk akhlak yang mulia
Orang yang memiliki ilmu yang berkah akan bersikap rendah hati (tawadhu'), sabar, serta tidak mudah merendahkan orang lain.

3. Diamalkan dan disebarluaskan
Keberkahan ilmu juga tampak ketika ilmu itu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan diajarkan kepada orang lain.
Rasulullah ﷺ bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

"Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. al-Bukhari, no. 5027)

4. Menjauhkan dari kesombongan
Ilmu yang berkah menjauhkan pemiliknya dari ujub dan riya'. Justru semakin banyak ilmunya, semakin rendah hatinya.

Upaya Meraih Keberkahan Ilmu
Agar ilmu yang diperoleh tidak menjadi beban di dunia dan hisab yang berat di akhirat, seorang Muslim harus berusaha menjadikan ilmunya berkah. Di antara langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah:

1. Meluruskan niat
Menuntut ilmu harus didasari oleh niat karena Allah ﷻ semata, bukan untuk dunia, ketenaran, atau kemenangan dalam perdebatan.

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

"Sesungguhnya segala amal itu tergantung niatnya." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

2. Mengamalkan ilmu
Ilmu yang tidak diamalkan adalah seperti pohon tak berbuah. Justru dengan mengamalkannya, ilmu akan terus bertumbuh dan berkembang.

3. Menghormati guru dan adab dalam menuntut ilmu
Adab adalah kunci keberkahan ilmu. Imam Malik rahimahullah pernah berkata: "Sesungguhnya aku mempelajari adab sebelum mempelajari ilmu."

4. Menjaga diri dari maksiat
Dosa adalah penghalang keberkahan ilmu. Imam al-Syafi’i berkata kepada gurunya, Waki’ bin Jarrah:

شَكَوْتُ إِلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي، فَأَرْشَدَنِي إِلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي

"Aku mengeluhkan kepada Waki’ tentang buruknya hafalanku, maka ia menasihatiku untuk meninggalkan maksiat."

Dengan demikian, keberkahan ilmu adalah tujuan luhur dalam perjalanan menuntut ilmu. Ia tidak terletak pada banyaknya gelar atau luasnya pengetahuan, tetapi pada sejauh mana ilmu tersebut mengubah diri menjadi lebih baik, mendekatkan kepada Allah ﷻ, dan bermanfaat bagi sesama. Menuntut ilmu dengan niat yang tulus, adab yang baik, serta pengamalan yang nyata adalah kunci utama meraih keberkahan tersebut.

Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang Allah ﷻ berikan ilmu yang bermanfaat dan diberkahi, sebagaimana doa Rasulullah ﷺ:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima." (HR. Ibnu Majah, no. 925)


Disarikan dari beberapa referensi

Diterbitkan pada 14 April 2025

Foto Syariat Puasa Ramadhan
Syariat Puasa Ramadhan

Diterbitkan pada 19 Februari 2025

Foto Mind Blowing
Mind Blowing

Diterbitkan pada 26 Februari 2025

Foto Puasa
Puasa

Diterbitkan pada 05 Maret 2025